Assalamu'alaikum ..

Selamat datang dalam risalah sederhana. Aku ingin mulai mengajak saudara-saudaraku_terutama diriku sendiri_memulai hidup untuk berbuat hal kecil dengan cinta yang besar. Tidak muluk – muluk. Ya, citaku memang merubah dunia kecil kita. Tetapi urutan kerjanya tentu dari diri kita sendiri, keluarga kita, dan orang-orang terdekat kita lalu kepada masyarakat luas, semoga .. Bismillah ^_^

Kupersembahkan kepada:

(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".(QS. 26:78-82)

Jumat, 30 September 2011

Makna Jempol or Thumb Up dalam Facebook saya ..... :P

Mark Elliot Zuckerberg (penemu facebook), memberikan peran kepada jempol sebagai sebuah ungkapan rasa suka, setuju dan dukungan atas status dan catatan seseorang di jejaring Facebook. Atau, untuk foto, jempol dapat dimaknai "kamu bagus/cantik" atau " kegiatannya di foto tersebut bagus " untuk seseorang, atau "bagus sekali" untuk obyek berupa barang atau berarti like this, good job dan sebagainya, Singkatnya bermakna positif.

Nyata bahwa Tanda Jempol memiliki arti tersendiri bagi seseorang yang membuat status, catatan atau meng-upload fotonya di facebook. Dan saya pribadi memberikan "Tanda jempol" untuk hal-hal yang baik, tidak dengan status "penuh emosi" dan tidak juga dengan status tentang musibah, karena tidak mungkin "tanda suka" diberikan untuk orang yang statusnya sedang bersedih dengan musibahnya.

Seperti ajaran bahwa "Senyummu untuk saudaramu adalah ibadah", saya menyetarakanya "Jempolmu untuk saudaramu adalah ibadah". Sepanjang semuanya ditempatkan untuk kebaikan, apalagi jika isi statusnya adalah Ayat-ayat Al-Qur'an, kalau ada gambar banyak jempol, saya tidak akan berpikir 2 kali untuk memberikan banyak jempol saya :) dalam maqom-nya, proporsional, tidak melanggar agama maupun azas kepatutan, tidak menyakiti yang lain, dan facebook bisa diposisikan sebagai "tempat" ibadah.



Dalam status saya, "Tanda Jempol"  sering saya maknai sebagai  support atau attention. Dan, dalam hal tak ada satupun Tanda Jempol, saya artikan sebagai  warning, karena jempol anda pasti hanya diberikan untuk yang baik-baik .... Satu hal yang sangat saya sukai adalah ketika seseorang yang sangat "pelit" memberikan jempolnya, suatu waktu memberikan "tanda suka" di status saya ... dan yang saya tau dia adalah orang yang sangat selektip, memahami dulu apa status2 yang ada, tidak "asal" memberikan suatu penilaian baik begitu saja ..  ada motivasi tersendiri bagi saya, bukan motivasi membuat status yang lain .. tetapi motivasi untuk "membuktikan" bahwa apa yang saya tulis adalah benar adanya .... saya harus seperti apa yang saya tulis, dan saya berharap yang membacanya pun demikian adanya. Bukan hanya memberikan "tanda suka" dengan "tanda jempol" tetapi tidak dipahami apa isinya, malah terkadang tidak dibaca sama sekali. Lalu untuk apa "tanda suka" nya ?? :((


*nggak usah dipikirkan.. cuma tulisan orang yang lagi pengen nulis tentang JEMPOL .. hehee*

Senin, 26 September 2011

Kehidupan Setelah Mati (Tahapan Perjalanan Manusia di Akhirat)

(Tahapan Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan di Akhirat)
Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sbb :

1.Alam Barzakh
Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab Dan nikmat yang Ada di alam kubur (barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh Dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya mereka yang:

A. Suka mengadu domba
B. Suka berbuat ghulul
C. Berbuat kebohongan
D. Membaca Al Qur’an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Dan yang dilarang      dalam Al’Qur’an
E. Melakukan zina
F. Memakan riba
G. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk surga karena hutangnya)
H. Tidak bersuci setelah buang air kecil, shg masih bernajis
Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, shaum, zakat, Dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung
Silaturahim, segala perbuatan yang ma’ruf Dan berbuat baik kepada manusia , juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur.

2. Peniupan Sangkakala

Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia Dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, spt dijelaskan pada Al Qur’an :
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit Dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT”( QS. Az Zumar :68 ).
Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras Dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah I TU keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.
Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya : ” Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada Hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya Dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al Hajj:1-2).
Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia ; “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.(QS. Yaa Siin : 51).
Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, Dan manusia pun bermunculan (bangkit) Dan berdiri”.(HR. Muslim).

3.Hari Berbangkit
“Pada Hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah : 6).

4.Padang Mahsyar
“(Yaitu) pada Hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain Dan (demikian pula) langit Dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48).
Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada Hari kiamat untuk dihisap Dan diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu Hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:
“Malaikat-malaikat Dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun.(QS. Al Maarij:4).
Karena amat lamanya Hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.
Dan (ingatlah) akan Hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di Hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang Hari. (QS.Yunus:45).
“Dan pada Hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).
Adapun orang yang beriman merasakan lama pada Hari itu seperti waktu antara dhuhur Dan ashar saja. Subhanallah.
Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin seandainya IA dapat menebus dirinya dari adzab Hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, Dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya”.(QS.AlMa’arij:11-14).

5. Syafaat
Syafaat ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir Dan munafik, maka tidak Ada syafaat bagi mereka.
Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT).

6. Hisab
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.
Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).
Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan darah.
Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”.(QS. Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu”.(Al Hijr:92-93).
Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.

7. Pembagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.
Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan
menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, spt pada firman Allah berikut ini:
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al Insyiqaq:8-12) .
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:”wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku” (Allah berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya”, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala”.(QS. Al Haqqah:25 31).

8. Mizan

Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”.(QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka.
Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga

9. Telaga

Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya :
Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim).
Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).

10.Ujian Keimanan Seseorang

Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah SWT berfirman,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari situ ada siksa.(QS.Al hadid:13).
Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.

11. Shirat

Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits tentang Shirath
Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata :
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud’an.(HR. Muslim)
“Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang”. (HR. Muslim)
“Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. Bukhari Muslim)
Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul Dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.(HRBukhari).
Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya jembatan

12. Jembatan
Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka jahannam.
Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antara satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia.Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia”.(HR. Bukhari).
Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga.

Kesimpulan :
Setelah penjelasan di atas tinggal kita menunggu…, apa yang akan kita alami di hari akhir nanti…, tentunya sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia ini…. Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap istiqomah di jalan-Nya sehingga dapat mencapai surga-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka-Mu ya Allah…….karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu ya Allah……

Sumber :
1. Hidup Sesudah Mati edisi terjemah oleh Syaikh Jasim Muhammad Al Muthawwi
2. Al Yaum Al Akhir, Juz I,II,III oleh Dr. umar Sulaiman Al Asyqar
3. Syarah Lum’atul I’tiqad Al hadi Ila Sabilir Rasyad oleh Syaikh Utsaimin
4. Tahdzib Syarah Ath thahawiyah oleh Ibnu Abil Izz Al Hanafi
5. Tadzkirah, Imam Qurthubi
6. At Takhwif Minan Naar oleh Ibnu rajab Al Hambali
7. Hadiul Arwah Ila Biladil Afrah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah
8. Nihayatul Bidayah wan Nihayah oleh Al hafidz Ibnu Katsir
9. Ahwalun Naar oleh Muhammad Ali Al Kulaib.
Sumber : http://www.taushiyah-online.com

Sabtu, 24 September 2011

Jum'at ......


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Hari jum’at adalah penghulu hari-hari dan hari yang paling mulia di sisi Allah, hari jum’at ini lebih mulia dari hari raya Idhul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah, pada hari jum’at terdapat lima peristiwa, diciptakannya Adam dan diturunkannya ke bumi, pada hari jum’at juga Adam dimatikan, di hari jum’at terdapat waktu yang mana jika seseorang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan selama tidak memohon yang haram, dan di hari jum’at pula akan terjadi kiamat, tidaklah seseorang malaikat yang dekat di sisi Allah, di bumi dan di langit kecuali dia dikasihi pada hari jum’at.” (HR. Ahmad)

Andai seorang laki-laki melewatkan shalat Jum'at, sungguh disayangkan .. karena keutamaannya disamakan dengan ibadah shalat wajib, dimana amalannya dapat menggugurkan dosa-dosa, seperti Sabda Rasulullah : " “Antara shalat yang lima waktu, antara JUM'AT yang satu dan JUM'AT berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar."

seperti istimewa dan mulianya hari ini, semoga tidak menyia-nyiakan waktu kita di hari mulia ini untuk memperbanyak ibadah,

“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu y
ang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [HR.Bukhari dan Muslim]

Rabu, 14 September 2011

Al Qur'an Menjawab ketika Kita diuji ..

Sangat manusiawi sekali ketika ujian itu datang, hati kita berontak..,
susah menerimanya.....
dan kita selalu bertanya tanya kenapa aku diuji?...,
kenapa seberat ini?...,
kenapa doaku belum terkabul?....,
Bagaimana cara mengatasinya?

INILAH JAWABAN DARI AYAT2 ALQUR'AN , Yuk kita simak...:

KENAPA AKU DIUJI ???

Jawab 1 : QS Al Mulk ayat 2
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia MENGUJI kamu, siapa di antara kamu yang LEBIH BAIK PERBUATANNYA. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."

Jawab: QS. Al-Ankabut ayat 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka DIBIARKAN (saja) mengatakan: "Kami telah BERIMAN", sedang mereka tidak DIUJIi lagi?
Dan sesungguhnya kami TELAH MENGUJI orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang BENAR dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang DUSTA.”

DIUJI DALAM BENTUK APA?

Jawab : Al-Baqarah ayat 155-157
"Dan sungguh akan Kami berikan COBAAN kepadamu, dengan SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA dan BUAH-BUAHAN. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???

Jawab 1: QS. Al-Imran ayat 200
” Hai orang-orang yang beriman, BERSABARLAH kamu dan KUATKANLAH KESABARANMU dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan BERTAKWALAH kepada Allah, supaya kamu beruntung.”

“…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)

“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)

“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)

Jawab 2 : QS. Al-Baqarah ayat 45
“Jadikanlah SABAR dan SHALAT sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang KHUSYU'.”

Jawab 3 : QS Ath-Thalaq ayat 2-4
" Barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya JALAN KELUAR. Dan memberinya RIZKIi dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang BERTAWAKKAL kepada Allah niscaya Allah akan MENCUKUPKAN (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

"Dan barangsiapa yang BERTAKWA kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya KEMUDAHAN dalam urusannya."

SIAPA TEMAN KITA DALAM MENGHADAPI UJIAN?

Jawab : QS Al-Kahfi ayat 28
"Dan BERSABARLAH kamu BERSAMA-SAMA dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."

KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKU IDAM-IDAMKAN???

Jawab: QS. Al-Baqarah ayat 216
”Boleh jadi kamu MEMBENCI sesuatu, padahal ia AMAT BAIK bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu MENYUKAI sesuatu, padahal ia AMAT BUURUK bagimu; ALLAH MENGETAHUI, sedang KAMU TIDAK MENGETAHUI.”

KENAPA UJIAN SEBERAT INI???

Jawab: QS. Al-Baqarah ayat 286
"Allah tidak membebani seseorang melainkan SESUAI DENGAN KESANGGUPANNYA. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

RASA FRUSTASI ???

Jawab: QS. Al-Imran ayat 139
” Janganlah kamu bersikap LEMAH, dan janganlah (pula) kamu BERSEDIH hati, padahal kamulah orang-orang yang PALING TINGGI (derajatnya), jika kamu orang-orang yang BERIMAN.”

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI ???

Jawab : QS Ar Ra'd ayat 23-24
"... (yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (KESELAMATAN BUAT KAMU DISEBABKAN KESABARANMU). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???

Jawab 1 : QS Al Fatihah ayat 5
"HANYA kepada Engkaulah kami MENYEMBAH dan HANYA kepada Engkaulah kami MOHON PERTOLONGAN."

Jawab 2 : QS. Attaubah ayat 129
“CUKUPLAH Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. HANYA kepada-Nya aku BERTAWAKKAL dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."


AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI ???

Jawab : QS. Yusuf ayat 87
”dan JANGANLAH kamu BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang KAFIR."

Sahabat.., sudah jelas bukan semua pertanyaan pertanyaan yang ada dalam benak kita di setiap ujian yang kita hadapi sebenarnya ada dalam Al Qur'an, Dan SELAMAT buat sahabat yang saat ini sedang di uji.., itu berarti :

1. Allah mau menguji kita karena kita akan diberi predikat ORANG BERIMAN dan orang yang SUKSES dan BERBUAT YANG TERBAIK.

2. Walau qadla' dan qadarNya sangat menyakitkan, tapi itulah yang TERBAIK buat kita Menurut Allah.

3. Allah sudah sangat Tahu kadar kesanggupan HambaNya untuk menerima ujian dari-Nya, makin berat UJIAN maka makin tinggi DERAJAT & KEMULIAAN yang di berikan Allah pada HambaNya..asalkan kita IKHLASH dan SABAR menerimanya

4. Kita di suruh BERSABAR dan BERTAKWA agar lulus dari UJIAN karena di balik ujian ini akan ada PERTOLONGAN ALLAH dan KEUNTUNGAN yang luar biasa.

5. Kita di support oleh Allah Subhanahu Wa ta 'ala dalam menghadapi ujian ini.

SAHABAT ....
BETAPA KITA DIUJI KARENA ALLAH SAYANG PADA KITA,
KARENA ALLAH INGIN KITA MENDEKAT KEPADA-NYA..
KARENA ALLAH INGIN HAMBANYA MENANGIS HANYA KARENA DIA ....

MARI KITA BERBENAH DAN TERUS BERBENAH ....
UNTUK MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK DALAM HIDUP KITA ... HANYA KARENA DAN UNTUK ALLAH SEMATA ....

INSYAALLAH .... KEMULIAAN SERTA DERAJAT YANG TINGGI AKAN DIBERIKAN ALLAH BAGI KITA DENGAN SENANG HATI ...

Sumber: Note Ibu Nadia Alatas

Senin, 12 September 2011

Kehilangan


‘kehilangan’ seringkali kita analogikan sebagai penyebab penderitaan.

Padahal menurut arti kata, kehilangan hanyalah merupakan perubahan dari ‘ada’ menjadi ‘tiada’.


Jadi sebenarnya bisa juga disetarakan dengan kebahagiaan bahkan keberuntungan, yang seharusnya diikuti rasa syukur yang demikian mendalam.


Ketika dikelilingi sahabat dalam duka, saya ‘kehilangan’ rasa sepi.


Ketika ditinggalkan orang yang kita cintai, karena dipanggil Sang Pemilik jiwa, sesungguhnya dia telah kembali kepada takdirnya disisiNYA untuk meraih kebahagiaan abadinya .. Insya Allah :)


Ketika rasa bahagia datang , saya ‘kehilangan’ rasa sedih.


Ketika terjadi bencana, kita ‘kehilangan’ kesombongan kita.


Ketika kekuatan cinta diuji, kita ‘kehilangan’ kesulitan untuk khusyu beribadah dan berdoa kepada Illahi.


Ketika sakit mendera dan kita menjalaninya dengan ridha, Insya Allah kita ‘kehilangan’ serpihan dosa…


Ah, terkadang mungkin kita sendiri yang membuat kebahagiaan seperti enggan untuk datang. Mungkin salah satunya karena kita lebih sering berprasangka buruk bahkan memberikan label negatif pada sekedar kata ‘kehilangan’…


Sehingga kapanpun kata ‘kehilangan’ terdengar, kita langsung merasa bahwa kebahagiaan juga akan bubar…


Padahal jika kita mau melihat dengan lebih jeli, setiap ‘kehilangan’ yang kita alami adalah ujian Allah yang dia berikan untuk melihat seberapa sabarnya diri kita .. dan akan ada nikmat lain yang DIA hadirkan setelah "kehilangan" jika sabar yang menjadi pegangan.


Karena sesungguhnya kebahagiaan itu ada di setiap hati yang selalu bersyukur atas segala ketentuan Illahi…


(Renungan menjelang tidur tadi malam...)


Ya Robbi, bantu kami dalam gerak langkah ini ..... sehingga bisa menjadi hambaMU yang ikhlas menerima setiap ujian dariMU, hingga kami sampai di SurgaMU dengan selamat, Aamiin Ya Rahman Ya Rahiim ....

Selasa, 06 September 2011

YASINAN adakah dalam ISLAM ?

Ayo pak kita yasinan di rumahnya pak RT!” Kegiatan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita ini biasanya diisi dengan membaca surat Yasin secara bersama-sama. Mereka bermaksud mengirim pahala bacaan tersebut kepada si mayit untuk meringankan penderitaannya. Timbang-timbang, daripada berkumpul untuk bermain catur, kartu apalagi berjudi, kan lebih baik digunakan untuk membaca Al-Qur’an (khususnya surat Yasin). Memang sepintas jika dipertimbangkan menurut akal pernyataan itu benar namun kalau dicermati lagi ternyata ini merupakan kekeliruan.
Ingatlah : Al-Qur’an adalah tuntunan untuk Orang Hidup.

Al-Qur’an diturunkan Alloh Ta’ala kepada Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wa sallam sebagai petunjuk, rahmat, cahaya, kabar gembira dan peringatan. Maka kewajiban orang-orang yang beriman untuk membacanya, merenungkannya, memahaminya, mengimaninya, mengamalkan dan berhukum dengannya. Hikmah ini tidak akan diperoleh seseorang yang sudah mati. Bahkan mendengar saja mereka tidak mampu. “Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu mendengar.” (Terjemah An-Nahl: 80).

Alloh Ta’ala juga berfirman di dalam surat Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya, “Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.” (Yasin: 69-70). Alloh berfirman yang artinya, “Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia kerjakan.” (An-Najm: 38-39). Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: ”

Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi’i rohimahulloh dan para pengikutnya menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur’an) dan hadiah pahala tidak sampai kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun.”

Adapun dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan surat Yasin jika dibaca secara khusus tidak dapat dijadikan hujjah. Membaca surat Yasin pada malam tertentu, saat menjelang atau sesudah kematian seseorang tidak pernah dituntunkan oleh syari’at Islam. Bahkan seluruh hadits yang menyebutkan tentang keutamaan membaca Yasin tidak ada yang sahih sebagaimana ditegaskan oleh Al Imam Ad Daruquthni.

Islam telah menunjukkan hal yang dapat dilakukan oleh mereka yang telah ditinggal mati oleh teman, kerabat atau keluarganya yaitu dengan mendo’akannya agar segala dosa mereka diampuni dan ditempatkan di surga Alloh subhanahu wa ta’ala. Sedangkan jika yang meninggal adalah orang tua, maka termasuk amal yang tidak terputus dari orang tua adalah do’a anak yang sholih karena anak termasuk hasil usaha seseorang semasa di dunia.

Biar Sederhana Yang Penting Ada Tuntunannya

Jadi, tidak perlu repot-repot mengadakan kenduri, yasinan dan perbuatan lainnya yang tidak ada tuntunannya dari Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam. Bahkan apabila dikaitkan dengan waktu malam Jum’at, maka ada larangan khusus dari Rosululloh shollalohu’alaihi wa sallam yakni seperti yang termaktub dalam sabdanya, “Dari Abu Hurairah, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam: Janganlah kamu khususkan malam Jum’at untuk melakukan ibadah yang tidak dilakukan pada malam-malam yang lain.” (HR. Muslim). Bukankah lebih baik beribadah sedikit namun ada dalilnya dan istiqomah mengerjakannya dibanding banyak beribadah tapi sia-sia? Rosululloh shollallohu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beramal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim). Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala melindungi kita semua dari hal-hal yang menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan. Wallohu a’lam bishshowab.
Sumber: mediamuslim.wordpress.com

Minggu, 04 September 2011

R I N D U ...............

Ramadhan telah berlalu ... tapi hatiku sudah merindu, Rindu suasananya .. Rindu semua yg ada didalamnya ... Rindu pada saudara-saudaraku yg meninggalkan dunia ini disaat bulan ini begitu di rahmati .... Maafkan hamba Ya Robbi, yg tidak memanfaatkan Ramadhanku hanya untuk bersamaMU .. Jangan jadikan rasa cinta hamba kepada keluarga, saudara2 hamba dan selain-MU melebihi rasa cintaku kepadaMU Ya Robb .. karena hamba malu jika ENGKAU memanggil hamba ketika hati ini hanya mengingat selain -MU ...... Bantu hamba Ya Robbi .. Ya Rahman .. Ya Rahiim ......

Engkau Yang Maha Pecinta
Yang dengan mudah membolak-balikan hati
Jagalah hati hamba…

Binatangpun PUASA lho ........

Belajar dari Penciptaan Allah ..... yang didalamnya banyak terdapat pembelajaran bagi kita semua, semoga dapat diambil hikmahnya .. Semoga kita belum terlambat untuk memaknai ibadah puasa yang kita jalankan, walaupun sudah berlalu .. namun kita masih dapat melaksanakan ibadah puasa yang lain .. memanfaatkan waktu yang tersisa untuk bekal kita di alam keabadian .. 

 


Demi kelangsungan hidup generasi selanjutnya, seekor ayam harus berjuang menahan segala keinginan dengan berpuasa’ selama 21 hari lamanya. Demi kesempurnaan fase dan peningkatan ‘mutu’ kehidupan selanjutnya, sekor ulat harus bergulat melawan nafsu dengan menjalankan ritual ‘puasa’ – yang dalam komunitasnya disebut sebagai tahap metamorfosis – untuk kemudian menjadi seekor kupu-kupu.

Ternyata, ibadah ‘puasa’ merupakan sunnatullah yang menjadi fitrah makhluk hidup untuk dilakoni, dengan perjuangan dan pergulatan spiritual tersebut makhluk hidup mampu membuka peluang untuk mencapai tingkatan ‘derajad’ yang lebih tinggi. Melalui usahanya melawan sang nafsu, suatu makhluk punya kesempatan untuk tahu akan hakikat hidup yang harus dituju.

Mungkin dalam satu hal seorang manusia terkalahkan oleh seekor ayam. Bayangkan saja, mana ada seekor ayam yang menjalani ‘puasa’nya kemudian berharap mendapat pahala. Mana mungkin seekor ayam yang mengerami telurnya berharap menerima ridho-Nya. Bila saja kita bisa menyelami lebih dalam alam mereka, bila saja kita diijinkan punya kesempatan bisa bersatu dalam komunitasnya maka kita akan takjub pada ketulusan dan keikhlasan mereka dalam mengerami telur-telurnya (lebay, ga sih ?). Tak ada keluh kesah dan ratapan dalam menjalani kudratnya, tak kita jumpai penyesalan dan kemarahan manakala ada beberapa telur yang gagal mengalami penetasan.

Dan kita… ?, masihkah ada rasa tulus dalam menjalankan puasa Ramadhan. Masihkah perlu memenuhi nafsu dengan berjuta pamrih, harapan dan keinginan dalam menjalankan suatu kewajiban. Haruskah ada keluhan dan rasa bosan dalam berjuang melawan hati yang gersang. Belum cukupkah ibroh yang diturunkan Allah Azza Wajalla untuk mengingatkan kita betapa memalukannya seorang manusia bila menjalankan ibadah hanya untuk mengejar pahala.

Namun terkadang ambisi kita malah menuntut macam-macam, dengan do’a yang berada jauh di luar jangkauan kemampuan. Dan bisa jadi kita menganggap hal tersebut sebagai imbalan atas ibadah yang kita lakukan. Padahal – dalam pandangan seekor ayam – ‘ibadah’ itu hanyalah sebuah fardhu seorang hamba terhadap Kholiqnya. Puasa Ramadhan kita hanyalah sebuah kewajiban yang tak pantas mengaharapkan ganjaran. Tadarus, Tarawih, I’tikaf, dan Zakat yang kita kerjakan jangan dianggap sebagai suatu kebaikan atau perbuatan mulia,  segala perintah-Nya sejatinya adalah tuntunan bagi perjuangan kita dalam menuju tingkatan fase kehidupan selanjutnya.