Assalamu'alaikum ..

Selamat datang dalam risalah sederhana. Aku ingin mulai mengajak saudara-saudaraku_terutama diriku sendiri_memulai hidup untuk berbuat hal kecil dengan cinta yang besar. Tidak muluk – muluk. Ya, citaku memang merubah dunia kecil kita. Tetapi urutan kerjanya tentu dari diri kita sendiri, keluarga kita, dan orang-orang terdekat kita lalu kepada masyarakat luas, semoga .. Bismillah ^_^

Kupersembahkan kepada:

(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".(QS. 26:78-82)

Jumat, 24 Juni 2011

Sajak Hati di birunya Langit dan laut

LANGIT ...
Langit itu kanvas yang tak berujung
tak ada bingkai disana
Maka, kaupun bebas melukis, menggoreskan segala hal disana,
tentang asamu, ceriamu, dukamu .. tentang semuanya.
Bukankah DIA ada di langit ?

LAUT ...
Ia dibingkai oleh karang-karang yang menjulang
tapi ritme hidupnya tak pernah berakhir
Laut merupakan rumah, istana yang besar yang tak berujung.
Arakan air dari hulu ke hilir takkan pernah berhenti.
Takkan pernah berbalik arah .. tanpa KuasaNYA.

Meski ia melarikan diri ke ujung dunia sekalipun, ia pasti akan kembali ke rumahnya,  SAMUDRA …
Semua hal di dunia ini akan kembali ke asalnya, menghadap pada penciptaNya.
LAUT ...
disana kau dapat belajar segala hal
Laut adalah cermin besar bagi langit ..
Ia bisa mengejawantahkan setiap lekukan, setiap goresan, biasnya dalam arusnya,
Dalam setiap gelombangnya kau bisa mengalirkan, menguapkan buncahan rasa dan asamu.

Langit dan laut tak pernah terpisahkan.
bagian dari laut dapat diangkat keatas langit,
dan bagian dari langit tercerminkan pada laut ...

Tentang langit…
Tempat segala coret moret kehingar bingaran bebas tergaris disana…
Maka luapkanlah segala apa yang membisingkan jiwa pada tiap lekuk awannya..
sebab ada angin juga hujan yang akan menghapus serta menggerus pahatan abstrak
dari tiap air mata, derai tawa atau segala kecewa yang kita tumpahkan padanya luas tanpa tepi.

Layaknya LANGIT
hamparan sajadahpun adalah kanvas tak berujung…
Dengan keluasan jiwa yang purna tempat segala keluhan bebas berlari…
Maka ungkapkanlah segala apa yang memilukan rasa dalam hangat peluk juga senyumnya…
Tak perlu ragu..

Tentang LAUT
Muara segala aliran lengkap dengan warnanya…
Larunglah kapal dendam atau kebencian padanya yang tak bertepi…
Hanyutkan segala racun warna-warni penggerogot ketegaran ataupun keimanan…
Tak perlu ragu…
Sebab ada badai juga karang yang menjulang siap meluluhlantakkan segala kemudi kepenatanmu…
Kemudian laut kembali biru, sebab warna-warni segala aliran, pada laut dibungkus jadi pernik pengindah warna lautan.

Layaknya LAUT
datangilah hamparan sajadahmu, dengan ritme hidup yang tak pernah bosan mendengarkan.
Ia tak kan pernah merasa berat ketika kau hiasi beribu problema dalam ruang dengarnya,
Bagi hamparan sajadahmu ..
Bisa menjadi laut tak berujung yang padanya mengalir dan berlayar segala kedukaan ataupun kesukaanmu adalah ladang cinta untukmu kepadaNYA.

Hingga malaikatpun turut mendo’akan.
Laut merupakan cermin raksasa bagi langit… 
dan sajadah adalah cermin bagi kita..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar